POKOK POKOK PENJELASAN
DAN PENJABARAN DASA DARMA
1.
Dasadarma
adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasadarma memuat pokok-pokok moral yang
harus ditanamkan kepada anggota Pramuka agar mereka dapat berkembang menjadi
manusia berwatak, warga Negara Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus
mampu menghargai dan mencintai sesame manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang
Mahaesa.
2.
Republlik Indonesia
adalah Negara hukum yang berdasarkan falsafah Pancasila, Karena itu, rumusan
Dasadarma Pramuka berisi penjabaran dari Pancasila dalam kehidupannya
sehari-hari.
3.
Dasadarma
yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah sarana untuk melaksanakan
satya (janji, ikar, ungkapan kata haaati). Dengan demikian, maka Dasadarma
Pramuka pertama-tama adalah ketentuan pengamalan dari Trisatya dan kemudian
dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata kehidupan.
Penjelasan
masing-masing Darma
1.
Darma pertama: Takwa
kepada Tuhan Yang Mahaesa
Takwa
adalah bermacam-macam, antara lain: bertahan, luhur, berbakti,
mengerjakan yang utama dan meninggalakan yang tercela, hati-hati, terpelihara,
dan lain-lain. Pada hakekatnya takwa adalah usaha dan kegiatan seseorang yang
sangat utama dalam perkembangan hidupnya. Bagi bangsa Indonesia yang
berketuhanan Yang Mahaesa, yang menjadi tujuan hidupnya adalah keselamatan,
perdamaian, persatuan dan kesatuan baik didunia maupun dikhirat, Tujuan hidup
ini hanya dapat dicapai semata-mata dengan takwa kepada Tuhan Ynag Mahaesa,
yaitu:
1. Bertahan
terhadap godaan-godaan hidup, berkubu dan berperisal untuk memelihara diri dari
dorongan hawa nafsu.
2. Taat
melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, mengerjakan yang baik dan berguna serta
menjauhi segala yang buruk dan yang tidak berguna bagi dirinya maupun bagi
masyarakat serta seluruh umat manusia.
3. Mengembalikan,
menyerahkan kepada Tuhan segala darma bakti dan amal usahanya untuk mendapatkan
penilaian; sebagaimana Tuhan menghendaki sikap ini merupakan sikap seseorang
kepada pribadi lain yang dianggap mengatasi dirinya, bahkan mengatasi
segala-galanya, sehingga seseorang menyatakan hormat dan baktinya, serta
memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap pribadi lain yang dianggap Mahaagung
itu.
Tuhan. Di
sini kita dapat mencoba memahami pengertian kita tentang Tuhan baaik berpangkal
dari kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal budi, maupun dari wahyu
Tuhan sendiri yang terdapat dalam kitab suci yang diturunkan kepada kita
melalui para Nabi/ Rosul.
1. Dari
segi kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat yang ada secara mutlak yang ada
dengan. Zat yang menjadi sumber atau sebab adanya segala sesuatu di dalam alam
semesta (couse prima atau sebab pertama). Karena itu, Dia tidak dapat disamakan
atau dibandingkan dengan apa saja yang ada. Dia mengatasi, melewati, dan
menembus segala-galanya.
2. Dari
wahyu Tuhan sendiri yang dianugerahkan kepada kita melalui firman atau sabdaNya
di dalam Kitab suci, kita dapat mengetahui bahwa Dia adalah pencipta Yang Maha
Kuasa, Maha Murah, lagi Maha Penyayang Tuhan menjadikan alam semesta termasuk
manusia tanpa mengambil suatu bahan atau menggunakan alat. Hanya kaarena
afirman-Nya, alam semesta ini menjadi ada. Yang semula tidak ada menjadi ada,
dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi dan luhur.
Dari yang tiada bernyawa kepada yang bernyawa dan berjiwa, Dari hasil karya Tuhan
itu, kita dapat mengenal segala macam sifat Tuhan yang melebihi dan mengatasi
apa yang terdapat di dalam alam semesta ini, terutama dari wahyu Tuhan sendiri.
Kita juga dapat memahami kegaiban Tuhan. Oleh karena itu, kita tidak dapat
membandingkan zat kodrat sifat Ilahi dengan yang ada dalam ala mini. Hal ini
juga termasuk dengan sifat Tuhan Yang Mahaesa. Namun sebagai insane manusia,
kita akan berusaha memahami apa arti esa pada Tuhan itu.
Esa=
satu/tunggal. Maksudnya bukanlah “satu” yang
dapat dihitung. Satu yang dapat dihitung adalah satu yang dapat dibagi atau
disbanding-bandingkan. Maka, satu atau esa pada Tuhan adalah mutlak.
Satu/tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi dan dibandingkan. “Tiada Tuhan selain Allah”.
Berbicara tentang pengertian taakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa tidak
dapat dipisahkan daari pengertian moral, budi pekerti, dan akhlak.
Moral, budi pekerti atau akhlak adalah sikap yang
digerakan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan perbuatan manusia terhadap
Tuhan, terhadap sesamamanusia, sesame makhluk, dan terhadap diri sendir. Akhlak
terhadap Tuhan Yang Mahaesa meliputi cinta, takut, harap, syukur, taubat,
ikhlas terhadap Tuhan, mencintai atau membenci kare Tuhan. Akhlak terhadap
Tuhan Yang Mahaesa mengandung unsure-unsur takwa, berimankepada Tuhan Yang
Mahaesa, dan berbudi pekerti yang luhur.
Akhlak terhadap sesame manusia atau terhadap
masyarakat mencakup berbakti kepada orang tua, hubungan baik antara sesame,
malu, jujur, ramah, tolong menolong, harga menghargai, memberi maaf, memelihara
kekeluargaan, dan lain-lainnya. Akhalakterhadap sesame manusia mengandung unsur
hubungan kemanusia mengandung unsure hubungan kemanusiaan yang baik akhlak
terhadap sesama akhluk Tuhan yang hidup ataupun benda mati mencakup belas
kasih, suka memelihara, beradab, dan sebagainya, Akhlak terhadap sesama makhluk Tuhan mengandung unsure peri
kemanusiaan. Akhlak terhadap diri sendiri meliputi: memelihara harga diri,
berani membela hak, rajin tanggungjawab, menjauhkan diri dari takabur,
sifat-sifat bermuka dua sifat pengecut, dengki, loba, tamak, lekas putus asa,
dan sebagainya. Akhlak terhadap diri
sendiri mengandung unsure budi pekerti yang luhur, berani mawas diri, dan mampu
menyesuaikan diri.
Pelaksanaan
1.
Sesuai dengan tujuan
Gerakan Pramuka yang mengarahkan anak didik menjadi manusia yang berkepribadian
dan berwatak luhur, dan juga karena falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan
Pancasila, maka sudahseharusnyalah iman kepada Tuhan dari masing-masing anak
didik itu diperdalama dan diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan itu bellum
cukup kalau hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada perwujudan
kongkret dalam tingkah lakkku kehidupan anak didik. Maka, apa yang diimani dari
agama dan kepercayaan tentang Tuhan haruslah dijabarkan dalam sikap hidupnya
yang nyata dan dapat dirasakan oleh llingkungannya, karena itu akan
terdapat kepicangan apabila Gerakan Pramuka hanya dapat
mengemukakan ajaran tentang takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi kurang
memberikan bimbingan dan kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan
darmanya yang pertama ini. Untuk mewujudkan cita-cita Gerakan Pramuka, dalam
hal ini banyak caran dan metode yang dapat dilaksanakan, sesuai dengan tingkat
umur dan kemampuan anak didik dan kepercayaan masing-masing.
2.
Cara atau metode dapaat
berlainan, tetapi tujuannya kiranya hanya satu, ialah terciptanya manusia
Indonesia yang utuh dan sempurna (Pancasilais). Segala macam ketentuan
moral/kebaikan yang tersimpan dalamajaran agama (seperti tertera dalam
darma-darma yang berikut)seharusnyalah dikembangkan dalam sikap hidup anak
didik. Darma-darma itu merupakan bentuk-bentuk perwujudan kongret dari takwanya
kepada Tuhan di samping doa, sembahyang, dan bentuk peribadatan lain.
3.
Sebagai Contoh.
A. Sikap
cinta dan kasih saying, etia, patuh, adil, jujur, suci,dan lain-lain adalah
merupakan pengejawantahan dan perwujudan dari ketakwaan seseorang kepada Tuhan.
Sulit untuk mengatakan bahwa sebenarnya tidak jujur orang mengarahkan dia itu
takwa kepada Tuhan, tetapi dalamhidupnya dia bertindak dan bersikap membenci,
curang, tidak adil, dan sebagainya terhadap sesamanya.
Maka dari itu, dalam prakteknya,
mengembangan ketakwaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan dalam segala kegiatan
kepramukaan mulai dari bermain dampai kepada bekerja sama dan hidup bersama.
Dalam kegiatan permainan, kita
sudah dapat menamkan sifat-sifat jujur, patuh, setia dan tabah. Kalau anak
sudah dibiasakan bermaian seperti itu, maka dia akan berkembang menjadi pribadi
yang baik, berwatak luhur dan berkepribadian. Akhirnya, akan berguna bagi
sesame manusia, masyarakat, bangsa dan negaranya. Semua ini tiada lain
didasarkan pada takwanya kepada Tuhan.
B. Menuntun
anak untuk melaksanakan ibadah,
C. Menyelenggarakan
peringatan-peringatan hari besar agama.
D. Menghormati
orang beragama lain.
E. Menyelenggarakan
cermah keagamaan.
F. Menghormati
orang tua.
2.
Darma kedua: Cinta
alam dan kasih sayang sesama manusia
Pengertian
1 Tuhan
Yang Mahaesa telah menciptakan seluruh alam semesta yang terdiri dari manusia,
binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda alam. Bumi, alam, hewan, dan
tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah bagi kesejahteraan manusia.Karena
itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan karya,
serta dengan kelima inderia manusia patut mengetahui makna seluruh
ciptaana-NYa. Wajar dan pantaslah Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta
kepada alam sekitarnya (benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan), kasih sayang
kepada sesama manusia dan sesama hidup serta menjaga kelestariannya. Kelestarian
benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan perlu dijaga dan dipelihara kaarena
hutan tanah, pantai, fauna, dan flora serta laut merupakan sumber alam
yang perlu dikembangan untuk menunjang kehidupan generasi kini dan dipelihara
kelestariannya untuk kehidupan generasi mendatang. Di samping itu, sebagai
Negara kepulauan pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan yang sekaligus
memelihara kelestarian sumber ala mini dengan menanggulangi pencemaran laut,
perawatan hutan, hutan bakau dan hutan payau, serta pengembangan budi daya laut
menduduki tempat yang penting pula.
1 Yang
dimaksud dengan cinta dan kasih saying apabila manusia dapat ikut merasakan
suka dan derita alam sekitarnya khususnya manusia. Kelompok-kelompok manusia
ini merupakan bangsa-bangsa dari Negara yang terdapat di dunia ini. Bila kita
ingindan mau mengerti dan bergaul dengan bangsa lain maka rasa kasih sayanglah
yang dapat mendekatkan kita dengan siapa pun. Dengan demikian, akan terciptalah
perdamaian dan persahabatan antar manusia maupun antar bangsa. Khususnya
sebagai seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia maupun
dari bangsa lain sebagai saudaranya kaarena masing-masing mempunyai satya dan
darma sebagai ketntuan moral. Pramuka Indonesia yang bertujuan menjadi manusia
yang berkepribadian dan berwatak luhur sudah sepantasnyalah jika ia berusaha
meninggalkan watak yang dapat menjauhkan ia dengan ciptaan Tuhan lainnya dengan
memiliki sifat-sifat yang penuh rasa cinta dan kasih saying.
1 Darma
ini adalah tuntunan untuk mengamalkan sila kedua dari
Pancasila
1 Pelaksanaan
dalam hidup sehari-hari.
A. Membawa
peserta didik kea lam bebas kebun raya agar mengetahui dan mengenal berbagai
jenis tumbuhn-tumbuhan, Anjurkanlah kepada meereka memelihara tenaman di rumah
masing-masing. Hal ini dapat dijadikan persyaratan untuk mencapai tanda
kecakapan khusus.
B. Begitu
pula halnya sikap kita terhadap binatang, perkenalakan peserta didik dengan
sifat masing-masing jenis binatang untuk mengetahui manfaatnya. Anjurkan juga
memelihara dengan baik binatang yang mereka miliki.
C. Kasih
sayang sesama manusia tidak lepas dari perwujudan kerendahan diri manusia
sebagai makhluk terhadap keagungan pencipta-Nya. Ketakwaan kita kepada Tuhan
Yang Mahaesa wajib dihayati sepanjang hidup. Di samping itu, perlu
membangun watak utama antara lain, tidak mementingkan diri pribadi, menghargai
orang lain meskipun tidak sebangsa dan seagama. Demikian pula, bersaudara
dengan Pramuka sedunia.
D. Siapa
pun yang kita kenal dan kita dekaaaaati lambaat-laun akan timbul rasa cinta
alam dan kasih saying sesama manusia. Rasa inilah yang dapat menggugah rasa
dekat dengan Alkhalik, karena tidak terhalang oleh rasa benci, marah dan
sifat-sifat yang tidak terpuji, dengan demikian, kita menyadari keagungan Tuhan
Yang Mahaesa.
3.
Darma Ketiga : Patriot
yang sopan dan ksatria
& Pengertian
Patriot berarti putra tanah air, sebagai seorang warga Negara Reoublik
Indonesia, seorang Pramuka adalah putra yang baik, berbakti, setia dan siap
siaga membela tanah airnya.
& Sopan
adalah tingkah laku yang halus dan menghormati orang lain. Orang yang sopan
bersikap ramah tamah dan bersahabat bukan pembenci dan selalu disukai orang
lain.
& Ksatria
adalah orang yang gagah berani dan jujur. Ksatria juga mengandung arti
kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur. Jadi, kata ksatria mengandung makna
keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.
& Seorang
Pramuka yang mematuhi darma ini, bersma-sama dengan warga Negara yang lain
mempunyai satu kata hati dan satu sikap mempertahankan tanah airnya, menjunjung
tinggi martabat bangsanya.
& Darma
ini adlah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila ketiga.
& Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari
A. Membiasakan
dan mendorong anggota Pramuka untuk: menghormati dan memahami serta menghayati
lambing Negara, bendera sang Merah Putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. mengenal
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong, rmah
tamah, religious, dan lain-lain. Mencintai bahasa, seni budaya, dan sejarah
Indonesia. Mengerti, menghayaati, mengamalkan dan mengamankan Pancasila. Mengenal
adapt-istiadat suku-suku bangsa di Indonesia. Mengutamakan kepentingan umum
dari pada kepentingan diri pribadi.
Selalu membantu dan membela yang lemah dan yang benar. Membiasakan diri
berani mengakui kesalah dan membenaarkan yang benar. Menghormati orng tua, guru
dan pemimpin.
4.
Darma keempaat: Patuh
dan suka bermusyawarah.
Pengertian Patuh
berarti setia dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudah disepakati dan
ditentukan.
Musyawarah adalah laku
utama seorang democrat yang menghormati pendapat orang lain. Orang yang suka
bermusyawarah terhindar dari sikap yang otoriter dan semau sendiri. Dalam
setiap gerak dan tindakan yang menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan
orang-orang yang terikat dalam pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi.
Darma adalah tuntunan
untuk mengamalkan Pancasila keempat.
Pelaksanaan dalam Hidup
Sehari-hari Membiasakan diri untuk
menepati janji, mematuhi peraturan yang ditetapkan di gugusdepan dan mematuhui
peraaaaturan di RT/RK, kampung dan desa, sekolah dan peratur perundang-undangan
yang berlaku. Misalnya, setia mengikuti latihan membayar iuran, menaati
peraturan lalu llintas dan lain-lain. Belajar mendengar pendapat orang,
menghargai gagasan orang lain. Membiasakan untuk merumuskan kesepakatan dengan
memperhaaatikan kepentingan orang banyak. Membiasakan diri untuk bermusyawarah
sebelum melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan berkemah, widyawisata dan
lain-lain.
5.
Darma kelima: Rela
menolong dan tabah
v Pengertian
Rela atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa memperhitungkan untung
dan rugi (tanpa pamrih). Rela menolong berarti melakukan perbuatan baik untuk
kepentingan orang lain yang kurang mampu. Dengan maksud, agar orang yang
ditolong itu dapat menyelesaikan maksudnya atau kemudian mampu merampungkan
masalah seta tantangan yang dihadapi.
v Tabah
atau ulet adalah suatu sikap jiwa tahan uji. Meskipun seseorang mengetahui
bahwa menjalankan tugasnya akan menghadapi kesulitan, tetapi ia tidak mundur
dan tidak ragu.
v Darma
ini adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila sila kelima.
v Pelaksanaan
dalam Hidup sehari-hari
1. Membiasakan
diri cepat menolong kecelakaan tanpa diminta
2. Membantu
menyeberang jalan untuk orang tua, wanita.
3. Memberi
tempat di tempat umum kepada orang tua dan wanita.
4. Membiasakan
secara bertahap untuk mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari di
rumah, dan dimasyarakat..
6.
Darma keenam : Rajin,
terampil, dan gembira
Ø Pengertian
Rajin, Manusia dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia diciptakan
mempunyai akal budi. Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan membaca,
menulis, dan belajar, Dengan perkataan lain, ia menjalani proses kodrati dalam
mendidik diri. Lebih-lebih lagi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
telah melejit demikian cepat, maka menjadi kewajiban kita semua untuk mendorong
anak didik (juga orang dewasa) untuk selalu rajin belajar, selalu berusaha
dengan tekun, senantiasa tetap mengembangkan dirinya, dan selalu tertib
melaksanakan tugas.
Ø Terampil,
Setiap manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri.
Untuk hal itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan keterampilan serta
dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat dengan hasil yang baik.
Ø Gembira,
Manusia itu hidup dan menghidupi dengan mencari jalan bagaimana hidup yang
baik. Untuk itu ia harus bekerja mencari nafkah, dan bersama-sama dengan orang
lain ia bekerja sama., Banyak kesulitan, rintangan, dan hambatan yang dihadapi.
Dan tantangan ini akan diatasi dengan dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya
untuk mendapat motivasi ini adalah manusia harus dapat berfikir cerah, berjiwa
tenang, dan seimbang. Hal ini dapat dicapai bila manusia selalu mencari hal-hal
yang positip dan optimistis. Sikap positip, optimis ini diperoleh dengan laku
yang riang sehingga menimbulkan suasana gembira. Kegembiraan adalah perasaan
senang dan bangga yang menimbulkan kegiatan dan bahkan rasa keberanian.
Ø Rajin,
terampil, dan gembira perlu selalu diterapkan dalam setiap usaha dan kegiatan.
Ø Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari
A) Rajin
: Biasakan membaca buku yang baik. Biasakan untuk membuaat karya tulis. Selenggarakan
diskusi-diskusi untuk belajar; mengolah pikiran, mengemukakan pendapat. Tentukan
jadwal harian yang tetap untuk belajar. Belajar selama dua jam sehari adalah
layak. Atur kegiatan dengan menyesuaikan dengan kegiatan di sekolah, di rumah
dan Gerakan Pramuka. Membiasakan untuk menyusun jadwal kegiatan sehari-hari.
B) Bekerja
: Jelaskan bahwa dibalik kesulitan, kegagalan, dan kekewaan selalu
terdapat hal-hal yang baik dan berguna. Biasakan bekerja menurut manfaat dan
disesuaikan dengan kemampuan. Jangan terlula cepat menegur, mengkertik atau
menyalahkan orang lain. Hargai dan atonjolkan suatu prestasi kerja. Berikan
beban dan tugas yang terus berkembang. Berusaha untuk bekerja dengan rencana. Bergembiralah
dalam tiap usaha. Selesaikan setiap tugas pekerja, jangan tunda sampai esok
hari.
C) Terampil
: Pilihlah suatu jenis kemahiran dan keahlian yang sesuai dengan bakat. Latih
terus-menerus. Jangan cepat puas setelah selesai mengerjakan sesuatu. Mintalah
tuntunan dari orang yang lebih berpengalaman. Jangan menolak tugas pekeerjaan
apa pun yang diberikan pada Saudara. Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya
sesuai dengan kemampuan yang ada.
7.
Darma ketujuh: Hermat,
cermat, dan bersahaja
ü Pengertian
Hemat, Hemat bukan beraaati “kikir” tetapi lebih terarah kepada dapatnya
seorang Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara tepat menurut
kegunaannya. Secara rohaniah, dapat berarti suatu usaha memerangi hawa nad\fsu
manusia dari keinginan berlebihan yang merugikan diri sendiri dan orang lain;
(uang, mendisiplinkan diri sendiri). Menghemat bukan berarti a social tapi
untuk lebih memungkinkan dalam memberi kemungkinan usaha social ke pihak lain,
(luang, tenaga, waktu dan sebagainya)
yang lebih menguntungkan. Secara material, dapat berarti memanfaaatkan
sesua(materi) menurut keperluan sehingga usaha tidak berguna dapat dibendung
sehingga dapat berguna bagi dia sendiri dan ornag lain.
ü Cermat.
Cermat lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang Pramuka harus senantiasa
teliti baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang datangnya dari
laur dirinya sehingga ia senantiasa waspada. Hal ini dapat dilakukan melalui
proses berfikir, mengitung, dan mempertimbangkan segala sesuatu, untuk berbuat.
Seorang Pramuka harus cerdas, terampil agar ia senantiasa terhindar dari
kekeliruan dan kesalahan. Ia harus berusaha untuk berbuat sesuatu dengan
terencana dan yang bermanfaat.
ü Bersahaja.
Hal ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang wajar dan tidak
berlebih-lebihan sehingga dapat memberi kemungkinan penggambaran jiwa untuk
(penampilan diri) dan menimbulkan kemampuan untuk hidup dengan apa yang didapat
secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan ornag lain. Ia harus dapat menyerasikan
antara keinginkan dan kemampuan, Bersahaja juga dapat berarti keberanian untuk
menyatakan sesuatu yang sebenarnya.
ü Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari : Menggunakan waktu
dengan tepat ke sekolah, tidur, makan, latihan dan sebagainya. Tidak ceroboh. Bertindak
dengan teliti pada waktu yang tepat agar ia tidak dirusakkan oleh keinginan
jahat dari luar. Sadar akan dirinya sebagai suatu pribadi. Berpakaian yang
sederhana tanpa perhiasan yang berlebihan-lebihan Meneliti sahulu sebellllum
berbuat sesuaatu agar terjadi ketepatan di dalam pelaksanaannya. Penggunaan
listrik (siang hari dimatikan). Pengguna air tidak terbuang percuma. Memeriksa
pekerjaan sebellllum diserahkan kepada Pembina. Menggunakan uang jajaan dengan
hemat. Membiasakan anak belanja kewarung dan pasar dengan teratur. Memberi anak
tanggung jawab untuk tugs di rumah, dll. Membiasakan untuk menabung. Bekerja
berdasarkan manfaat dan rencana
8.
Darma kedelapan: Disiplin,
berani dan Setia
1 Pengertian
Disiplin dalam pengertian yang luas berarti paaaaaatuh dan mengikuti pemimpin
dan atau ketentuan dan peraturan. Dalam pengertian yang lebih khusus, disiplin
berti mengekang dan mengendalikan diri.
1 Berani
adalah suatu sikap mental untuk bersedia menghadapi dan mengatasi suatu masalah
dan tantangan.
1 Setia
berarti tetap pada suatu pendirian dan ketentuan.
1 Dengan
demikian, maka berdisiplin tidak secara membabi buta melaksanakan perintah,
ketnetuan dan peraturan, sebagai manusia ciptaan Tuhan, seseorang harus
berani berbuaaaat berdasarkan pertimbangan dan nilai yang lebih tinggi.
1 Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari : Berusaha untuk
mengendalikan dan mengaaaatur diri (self disiplin). Mentaati peraaturan. Menjalani
ajaran dari ibadah agama, Belajaaar untuk menilai kenyataan, bukti dan
kebenaran suatu keterangan (informasi). Patuh dengan pertimbangan dan
keyakinan.
9.
Darma kesembilan: Bertanggungjawab
dan dapat dipercaya
1 Pengertian
dan Pelaksanaan dalan Hidup sehari-hari.
Yang dimaksud dengan bertanggungjawab ialah: Pramuka itu bertanggungjawab atas
segala sesuatu yang diperbuat baik atas perinnntah maupun tidak, terutama
secara pribadi bertanggungjawab terhadap Negara, bangsa, masyarakat dan
keluarga misalnya :
1.
Segala sesuatu yng
diperintahkan kepadanya, harus dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
2.
Segala sesuatu yang
dilakukan atas kehendak sendiri dilakukan dengan penuh rasa
tanggungjawab.
3.
Pramuka harus berani
bertanggungjawab atas suatu tindakan yang diambil, di luar perintah yang
diberikan kepadanya karena perintah tersebut tidak dapat atau sulit dilaksanakannya,
4.
Seorang Pramuka tidak
akan mengelakkan suaatu tanggungjawab dengan suatu alasan yang dicari-cari,
5.
Tujuannya adalah
mendidik dan memasukkan suaaatu tanggungjawab yang menghargai sesame manusia dalam kehidupannya
sehari-hari.
6.
Seorang Pramuka akan selalu
berhati-hati dan berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan diri
aterhadap ucapannya, dan menjauhkan diri dari perkataan-perkataan yang tidak
pantas dan menimbulkan ketidak percaayaan orang lain.
7.
Seorang Pramuka akan
menjadi contoh pribadi dalam segala tingkah lakunya dan menjauhkan diri
dari perbuatan-perbuatan yang jelek yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
8.
Setiap Pramuka
mempunyai pegangan hidup yaitu agama, jelas di sini bahwa Pramuka itu beragama
bukan hanya dalam pikiran dan perkataan belaka, tetapi keberagamaan Pramuka
tercermin pula dalam perbuatan yang nyata.
9.
Usaha agar Pramuka itu
satu dalam kata dan perbuatannya besar kepadanya.
1 Yang
dimaksud dengan dapat dipercaya ialah: Pramuka itu dapat dipercaya, baik
perkataannya maupun perbuatannya. Misalnya:
1. Dapat
dipercaya itu berarti juga jujur, yaitu jujur terhadap diri sendiri, terhadap
anak didik dan terhadap orang lai n terutama yang menyangkut uang, materi dan
lain-lain.
2. Pramuka
dapat dipercaya atas kata-katannya, perbuatannya dan lain sebagainya, apa yang
dikatakannya tidaklah suaaatu karangan yang dibuat-buat.
3. Apabila
ia ditugaskan untuk melaksanakan sesuatu, maka ia dapat dipercaya bahwa ia
pasti akan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
4. Dalam
kehidupan sehari-hari dimana dan kapan pun juga Pramuka dapat dipercaya bahwa
ia tidak akan berbuat sesuatu yang tidak baik, meskipun tidak ada orang yang
tahu atau yang mengawasinya.
5. Selalu
menepati waktu yang sudah ditentukan,
6. Tujuan
adalah mendidik Pramuka menjadi oarnag yang jujur dan yang dapat dipercaya akan
segalati ngkah lakunya.
10.
Darma kesepuluh : Suci
dalam pikiran Perkataan dan perbuatan
1 PengertianSeorang
Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam setiap tingkah lakunya
sudah mengambarkan laku yang suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
1 Suci
dalam pikiran berate bahwa Pramuka tersebut selalu melihat dan memikirkan
sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan tidak terlintas sama
sekali pemikiran ke arah yang tidak baik.
1 Suci
dalam perkataan setiap apa yang telah dikatakan itu benar, jujur seerta dapat
dipercaya dengan tidak menyinggung perasaan oeng lain.
1 Suci
dalam peerbuatan sebagai akibat dari pikiran dan perkataan yang suci, maka
Pramuka itu harus sanggup dan mampu berbuat yang baik dan benar untuk kepentingan
Negara, bangsa, agama dan keluarga.
1 Dengan
selalu melakukan pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci akan menimbulkan
pengertian dan kesadaran menurut siratan jiwa Pramuka sehingga Pramuka itu
memukan dirinya sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka Antaranya: “…. Menjadi
manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, tinggi metal-moral budi
pekerati dan kuat keyakinan beragamanya…”
1 Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari
1 Seorang
Pramuka selalu menyumbangkan pikirannya yang baik, tidak berprasangka, dan tidak
boleh mempunyai sikap-sikap yang teercela dan selalu menghargai
pemikiran-pemikiran orang lain. Sehingga timbul salaing haarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar